INFORMASI
Ingat dan lakukan


"Membaca itu mejadikan kita mengetahui sesuatu"
×

Saturday, November 14, 2015

Perbedaan & perbandingan VB 6 dan VB .Net


Perbedaan & perbandingan VB 6 dan VB .Net



Untuk teman-teman yang mau pelajarin VB.net dan punya skil VB.6 gak jauh beda ko, yang pasti sih harus ulet dan yakin bisa, sekarang sih saya beri perpedaan ajah, Sebelum berubah menjadi .Net. Banyak yang bertanya tentang perbedaan antara keduanya. Berikut sekilas perbedaan dan persamaan VB 6.0 dan VB .Net.
VB6 baru sebagian mendukung OOP, Sedangkan VB .Net telah mendukung penuh OOP.
Hasil kompilasi source code pada VB6 adalah file .exe biner (native code). VB .Net berupa file .exe intermediate language (MSIL byte code).
Hasil kompilasi pada VB6 dapat langsung dieksekusi. VB .Net membutuhkan run time environment / framework (.Net framework)
VB6 bermasalah pada deployment-nya (DLL hell). VB .Net tidak
Program dari VB6 tidak dapat langsung berinteraksi dengan program dari bahasa lain. VB .Net dapat selama bahasa lain mendukung .Net
Perintah-perintah dasar pada VB6 dan VB .Net sebagian besar masih sama kecuali untuk perintah-perintah OOP-nya
Dari sisi IDE-nya, pengetikan kode pada VB.Net lebih cepat dari pada di VB6
Untuk akses ke database VB.Net menggunakan ADO.Net, VB6 menggunakan ADO. ADO.Net bukan pengembangan dari ADO. Jadi ADO.Net menggunakan teknologi yang berbeda dengan ADO
Selain itu pada VB.Net 2008, dapat menggunakan LINQ (Language Integrated Query) untuk mempermudah mengaksesan data

Perbandinganya

Setelah dipegang-pegang, ternyata perbedaan antara visual basic.net dengan visual basic tidak terlalu kentara, yang dimaksud tentu saja perbedaan sintak, misalnya saja untuk event setfocus pada visual basic:



Visual Basic: Text1.SetFocus

VB .Net: Text1.Focus

atau untuk mengisi dtPicker:

Visual Basic: dtWaktu.value=date

VB .Net: dtWaktu.Value=Date.Today

Enaknya, dalam Visual Basic .Net, programmer benar-benar dimanja, tapi yang pasti perintah-perintahnya sudah banyak meniru java. Bahkan konsep .Net framework pun saya rasa diadopsi dari konsep java juga, karena java menganut prinsip “buat dimana saja, jalan dimana saja”. yang tentu saja tidak bakalan tersaingi oleh Visual Basic, “buat di windows saja, jalan di windows saja”.

Maksudnya dimanja?, bayangkan saja bahasa pemrograman, database, dan crystal report (pembuat laporan) digabung jadi satu, enak gak tuh?. Dan yang benar-benar keren adalah tool untuk debugging, bayangkan saja, pada saat mendisain program, eror2 yang kita lakukan sudah bermunculan, jadi ndak perlu di running dulu baru tahu ada erorrnya (tidak hanya eror sintak loh, eror karena variabel yang tidak digunakan juga muncul pada saat disain). wah, keren dah…

konsep java try..catch..finally juga di adopsi oleh VB .Net, ini mah bukan sekedar adopsi, sampai ke kata2 yang digunakan juga sama (hihihii). konsep ini berarti jika program dijalankan, maka perintah yang dijalankan adalah perintah yang terdapat dalam kalang TRY, jika ternyata ditemukan error, maka akan dijalankan perintah pada kalang CATCH, jika ternyata tidak terjadi error maka akan dijalankan perintah yang terdapat pada kalang FINALLY. Saya membaca buku java, konsepnya sama bener…

TRY

PERINTAH-PERINTAH

CATCH

PERINTAH PENANGANAN ERROR

FINALLY

PERINTAH-SELESAI

END TRY

Asiknya dengan konsep diatas adalah, program kita tidak memerlukan on error goto lagi, atau on error resume next yang membuat program kita terkesan kampungan!, jika ternyata perintah kita ada errornya otomatis bisa kita tampilkan bahwa yang error adalah yang ini!, dengan memanfaatkan klausa catch, kesalahan yang sering tidak terdeteksi dengan visual basic adalah perintah yang menggunakan software pihak ketiga seperti sql server, mysql atau lain-lain. kalau perintahnya salah kan tidak bisa dideteksi oleh visual basic, dengan vb .net?, kayaknya ndak perlu mikir yang itu deh…..
pokonya enak banget deh, bermanipulasi dengan VB.NET selamat mencoba ya…….
Read More ->>

Sunday, November 1, 2015

Seluk Beluk Kecanggihan Balon Internet Google


Seluk Beluk Kecanggihan Balon Internet GoogleHasil gambar untuk google balon internet




Balon internet Google atau yang dikenal sebagai proyek Loon bakal mengangkasa di langit Indonesia. Lewat balon itu, daerah-daerah terpencil akan dapat menikmati akses internet. Meski di wilayah tersebut tidak memiliki BTS ataupun tersambung kabel optik. Bagaimana hal tersebut bisa dilakukan?

Project Loon dikembangkan sejak 2011 silam oleh ilmuwan dari Google X. Lalu baru diuji coba pada pada Juni 2013, kala itu mereka menerbangkan 30 di langit Selandia Baru. Google juga sempat menguji coba balon Loon di beberapa negara, seperti Mei 2014 di Brasil dan Desember 2014 di Australia.



Balon Loon ini diterbangkan dengan membawa perangkat yang dapat memancarakan koneksi internet 4G LTE ke permukaan dengan jangkauan 40 kilometer dari tempatnya berada. Jadi bisa dikatakan Loon akan menjadi BTS yang berada di angkasa.


Google akan menerbangkan Loon pada ketinggian 20 kilometer di atas permukaan bumi atau di lapisan stratosfer agar tidak mengganggu penerbangan komersial. Selain itu di lapisan ini memiliki angin bertingkat dimana setiap lapisannya memiliki variasi kecepatan dan arah.

Balon Loon akan menggunakan software khusus untuk menentukan posisi balon dan kemana harus bergerak. Karena pergerakannya mengikuti angin, Loon dapat mudah diatur untuk membentuk satu jaringan komunikasi yang besar.



Karena berada di lapisan stratosfer yang memiliki suhu udara yang akan naik seiring dengan bertambahnya ketinggian, serta proteksi radiasi sinar ultraviolet yang rendah, maka Google membuat balon Loon dengan material khusus.

Layaknya balon udara umumnya, terdapat bagian yang dapat ditiup dan menyimpan udara. Google menyebut bagian ini dengan nama Ballon Envelope.

Bagian ini dibuat oleh Raven Aerostart memakai bahan lembaran plastik polyethylene dengan ketebalan 0,076 mm. Ketika diisi helium, mampu mengembang dengan lebar 15 meter dan tinggi 12 meter.



Balon ini dilengkapi sistem pompa udara yang dikustomisasi dan diberi julukan Croce. Alat ini mampu memompa agar membuat balon terus mengembang. Selain itu dapat melepaskan bagian pemberat agar dapat mengendalikan elevasi.

Di bagian bawah balon, terdapat kotak kecil dengan berat 10 kg. Di dalam kota tersebut berisi papan sirkuit untuk mengontrol sistem, antena radio serta Ubiquiti Network 'Rocket M2' untuk berkomunikasi dengan balon lain dan BTS di permukaan bumi.



Selain itu terdapat solar panel untuk menyimpan daya agar balon dapat beroperasi pada malam hari. Dalam matahari terik, solar panel ini dapat menyimpan daya 100 watt.

Dengan semua perangkat tersebut, satu unit Loon dapat terbang hingga 500 ribu kilometer dan mampu bertahan selama 100 hari. Ketika Loon hendak dibawa kembali ke Bumi, gas dilepaskan dari sampul agar Loon bisa turun dalam posisi yang terkendali dengan bantuan parasut yang disematkan di atasnya.

Jika satu balon sudah kembali ke permukaan bumi atau mulai terbang keluar jalur, maka balon Loon lainnya akan bergerak menggantikan posisinya. Hal ini dilakukan dengan mekanisme rumit, yang berhasil dikembangkan Google.



Sumber : http://inet.detik.com/read/2015/10/30/161115/3058067/398/seluk-beluk-kecanggihan-balon-internet-google
Read More ->>